Jumat, 19 Juni 2009

RESUME BUKU AL QIYADAH WAL JUNDIYAH

Kewajiban Beramal Jama’i
Pada dasarnya setiap muslim wajib berusaha mewujudkan daulah islamiyah alamiyah atau khilafah islamiyah (suatu Negara islam internasional). Tujuan ini tidak akan tercapai jika tidak mempunyai struktur yang rapi dan kuat. Dan juga tak bisa dilakukan perseorangan atau segelintir orang saja. Maka disinilah peran adanya jam’ah melalui amal jama’i. Misalnya ikhwanul Muslimin yang ingin mengembalikan daulah islamiyah dan menerapkan hukum Allah di muka bumi. Jamaah ini tak hanya dibatasi di mesir saja tapi juga di seluruh dunia karena islam itu dien ditujukan untuk seluruh umat manusia.

Jamah harus mempunyai manhaj, pemimpin dan anggota
Suatu organisasi atau bangsa akan berhasil jika pergerakannya dilakukan dengan manhaj tsb dan akan terus berusaha mencapai tujuan denga taat kepada pemimpin. Suatu jamaah nggak mungkin bergerak tanpa adanya pemimpin dalam hal mengontrol, nmenentukan tujuan dan kebijakan karena pemimpin dalam hal ini dapat berfungsi selain yang disebutkan sebelumnya juga berperan sebagai penenanggan dalam perselisihan yang terjadi dalam jama’ah.

Pemimpin
Pimpinan dalam suatu jamaah ibarat kepala bagi tubuh yang berperan sebagai sumber informasi, sebagai orang yang berfikir dan mengkaji seluruh masalah yang ada dan memberikan solusinya.Pemimpin yang mempunayi kekuatan yang priam akan sangat menentukan jama’ah yang ada akan tetapi sebaliknya jamaah akan kesulitan dalam mencapai tujuannya jika seorang pemimpin kurang cakap dalam memanagement jamaahnya.Hal yang harus diperhatikan dalam memilih pemimpin adalah hindarilah adanya pilih kasih dalm memilih seorang pemimpin serta jangan memilih pemimpin yang ambisius dan sangat berhasrat untuk mendapatkan posisi tsb karena pemimpin dalam hal ini bebrbeda dengan pemimpin di keduniawian. Hasan al Bana pernah mengatakan bahwa kedudukan pemimpi dalam ikhwanul muslimin adalah sebagai ayah dalam ibarat ikatan hati dan sebagia guru dalam menagajarkan ilmu yang
bermanfaat, sebagai syekh dalam mengajarkan pendidikan ruhani dan sebagai pimpinan dalam mengendalikan policy dalam dakwah. Dengan dakwah kita dapat memadukan semua hal tsb.

Keanggotaan
Pada dasarnya setiap muslim adalah satu angkatan bergerak dan berjuang bersama untuk islam dalam mewujudkan daulah islamiyah dengan berpegang Kitabullah dan Sunaturrasul.pada masa Rasulullah telah membentuk generasi muslim dg ajaran Al Quran pertama, dan ternyata inilah pondasi utama yang kuat yangakan menentukan tingkatan selanjutnya. Imam hasan Al bana telah menerapkan manhaj dan uslub ini dengan mempersiapkan anggota jamaah secara tajarud (berangsur2) yaitu dengan tahap pengenalan (ta’arif), tahap pembentukan (takwin), dan tahap pemahaman (tanfiz). Dan juga dilengkapi dengan syarat dan ciri2nya. Dimana ciri2nya adalah akidahnya lurus, ibadahnya benar, berakhlak mulia, berpikiran cerdas, bijak, berbadan sehat, dan kuat, sertya berguna bagi manusia, disiplin dalam segala hal, dapat menjaga waktunya, bermujahadatun nafs, dan memiliki asasi seorang pejuang muslim. Selain itu juga ada ada bentuk sumpah setia, kewajiban yang harus dilaksanakan dalam menggariskan 10 rukun bai’ah.dan juga ada 10 wasiat serta latihan2nya. Semua ini penting karena dengan pemimpin yang superkuat sekalipun jika jamaahnya lemah
maka program2 besar niscaya akan sulit untuk dijalankan.

Amanah dan tanggung jawab pemimpin
Pada dasarnya manusia diciptakan di muka bumi ini adalah sebagai pemimpin. Dan seorang pemimpin dalam suatu jamaah mempunyai amanah yang sangat besar dan dibebani pula tanggung jawab yang besar. Semakin banyak jamaah maka semakin besar pula tanggung jawab yang dipikulnya apalgi akan lebig besar pula hal yang akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT terhadap apa yang telah dipimpinnya. Beban amanah dan tanggung jawab seorang pemimpin ini akan menjadi semkain berat akan tergantung dari hal-hal sbb:
1. besar tidaknya tujuan dari suatu jamaah dimana jamaah ini mempunyai tujuan yaitu
mewujudkan daulah islamiyah.
2. Tergantung luasnya daerah yang dipimpinnya.
3. Tergantung banyaknya jumlah anggota yang ada pada jamaah tersebut diman
semakin banyak jamaah akan semakin berat amanh dan tanggung jawabnya.
4. Karena pemimpinlah yang memberikan arahan dan program2 terhadapa jalan
dakwah ke depan.serat juga pemimpinlah yang mengatut dan mengalokasikan
waktu, tenaga , pikiran dan harta untuk pergerakan dakwah kedepan.
5. Tergantung dari produktivitas yang dilakukan oleh jamaah tersebut.
6. Amanah akan semakin berat jika masalah yang ada di dunia ini semakin kompleks,
Saling berkait dan harus segera ditangani.
7. Amanah juga akan semakin berat jika seluruh umat muslim menaruh harapan
Meletakkan cita2 umat kepadanya.
8. Amanah juga akan semakin berat jika semakin panjangnya jalan dakwah yang
Harus dilalui serta banyaknya rintangan, onak duri dan hambatan yang harus
dilalui.
9. Amanah juga akan semakin berat jika karakter tahap dakwah yang sedang
dilaluinya serta ditambah banyaknya ancaman yang harus dihadapi silih berganti.
Maka dari itu semakin kita tahu besarnya amanah seorang pemimpin maka
sebaiknya para anggota dan pemimpin dapat menyadari semua itu dan dapat
menyiapkan diri secara matang pada sat ia akan menerimanya.

Hal yang membantu terlaksananya tugas pemimpin
1. Ikhlas karena Allah semata serta selalau jujur dan benar kepadaNya. Karena jujur dan ikhlas merupakan kunci dari pertolongan dan taufik dari Allah SWT.
2. Peka terhadap penjagaan dan pengawasan dari Allah SWT yang terus menerus terhadap seluruh waktu dan amal usahanya.
3. Memohon pertolongan dan perlindungan Allah dalam segala kegiatan dan aktivitasnya.
4. Pemimpin harus memiliki tanggung jawab yang besar yang dapat mendorongnya untuk selalu menjaga diri dan dalam memegang amanahnya.
5. Pemimpin harus mempunyai perhatian khusus terhadap pendidikan atau tarbiyah,
menyiapkan kader dan calon pengganti.
6. Terjadinya rasa kasih sayang dan ukhuwah islamiyah yang mantap diantara jamaah,
khususnya anggota dan pemipin.
7. Pimpinan harus benar2 merencanakan program yang tepat, menentukan tujuan, tahapan, cara, sarana dan persiapan2 sesuai dengan kemampuan.
8. Para pimpinan tingkat cabang atau daerah dan setiap anggota jamaah harus mampu
merasakan bagaimana beratnya amanah dan tanggung awab pimpinan pusat dalam
menjalankan kewajibannya.
9. Pemimpin harus memiliki cita2 dan tekad juang.

3 faktor keberhasilan Hasan al Bana
· Dakwah ini merupakan kekuatan dakwah Allah yang paling tinggi dan mulia
· Tujuannya murni dan terbebas dari tujuan kotor dan kepentingan pribadi
· Ketergantungan dakwah ini hanyalah pada pertolongan Allah
Pesan Hasan Al Bana:
Pada intinya jamah ikhwan akan kalah bukan karena sedikitnya jumlah kalian, banyaknya jumlah musuh, kurang lengkap dan canggihnya peralatan kalian bahkan jika seluruh isi bumi berkumpul dan menentang kalian, kalian tidak akan kalah kecuali ttg apa yang telah ditentukan oleh Allah untuk kalian. Tetapi kalian akan hancur jika hati2 kalian rusak.

Akhlak dan sifat2 yang harus dimiliki oleh pemimpin
· Senantiasa mengharapkan akhirat dengan ikhlas karena Allah smata
· Mempunyai daya ingat yang kuat, bijak, cerdas, dan berpengalaman luas serta mampu menganalisis permasalahan yang ada
· Berperangai santun, penyayang
· Bersifat lemah lembut
· Berani dan sportif, tidak pengecut dan membabi buta shg membahayakan jamaah
· ShidiQ, benar dalam berkata, sikap, dan perbuatan
· Tawadhu, merendahkan diri dan tidak membanggakan diri kepada manusia( Asy Syuara215), tawadhu juga bisa berarti tunduk dan mematuhi Haq
· Memaafkan, menahan amarah, dan bersikap ihsan.
· Menepati janji dan sumpah setia
· Sabar, karena jalan dakwah sangat panjang dan tidak ringan maka dari itu kesabaran akan sangat membantu dalam pergerakan dakwah ini
· Iffah dan Kiram, sifat yang melambangkan kesucian jiwa dan tidak mudah tunduk
terhadap hawa nafsu yang cenderung mengotori jiwa
· Wara dan Zuhud, dua sifat yang dapat menjauhkan dari peroalku syubhat dan
meninggalkan hal hal yang tidak mengandung dosa karena takut terjebak ke dalam dosa
· Adil dan jujur, termasuk kepada diri sendiri serta pemimpin mau mengaku kesalahannya sendiri.
· Tidak mengungkit2 dan menyombongkan diri
· Memelihara hal2 yang dimuliakan oleh Allah SWT. Pemimpin dalam suatu jamaah harus mampu mengawasi dan penjaga yang selalu awas.
· Berlapang dada dan tidak melayani pengumpat dan pengadu domba.tekad bulat, tawakal, dan yakin.
· Sederhana dalam segala hal, karena dengan bersifat sederhana dapat menghindarkan
bahaya dan penyelewengan bahan dapat memupuk kesatuan shaff
· Bertahan dalam kebenaran dengan teguh dan pantang mundur
· Menjauhi sikap pesimis dan over estimate, karena sifat pesimis dapat melemahkan
jamaah dan juag Allah tidak akan meminta hasil yang didadapat akan tetapai proses.
Begitu pula sifat over estimate sangat tidak pantas dimilki oleh mukmin karena akan
mengakibatkan keputus asaan yang besar jika ternyata mengalami kegagagalan.

Tabiat gerakan dan medannya
Sehubungan dengan tabiat dan gerakannya, seorang pemimpin jamaah harus memperhatikan hal2 sbb:
1. Harus beriltizam dengan tujuan berdirinya jamaah yaitu tegaknya Dien Allah di muka bumi dengan daulah Islamiyah.
2. Memelihara keuniversalan tujuan dan medan gerakandengan seluruh konsekuensinya tanpa melupakan salah satu aspeknya.
3. Perlu menjaga tabiat tahapan dakwah Islamiyah dengan segala tuntutannya.

***Allahu’alam bishawab***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar